S1 Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Hubungan politik, sosial, budaya dan ekonomi Indonesia dengan Negara-negara seperti RRC, dan Singapura menyebabkan lembaga-lembaga tertentu baik swasta maupun pemerintah membutuhkan tenaga-tenaga yang cakap berbahasa Cina (Mandarin) atau tenaga ahli kajian wilayah Cina.
Keadaan tersebut mengakibatkan kebutuhan akan orang yang terampil berbahasa Mandarin atau ahli di bidang Kajian Wilayah Cina sangatlah mendesak. Saat ini, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta membutuhkan orang-orang yang tidak saja cakap berbahasa Inggris, tetapi juga bahasa asing lainnya seperti bahasa Mandarin.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa lulusan Fakultas Sastra Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok sangat dibutuhkan. Mereka khususnya lulusan S1 dapat mengisi lowongan pekerjaan sebagai pegawai negeri, guru, editor, pengelola lembaga bahasa, penerjemah/interpreter, petugas pariwisata, petugas hubungan masyarakat, petugas bank, sekretaris, bidang perkantoran, peneliti,wartawan, reporter , dan lain-lain.
Universitas Darma Persada memiliki program studi itu sejak tahun 1986. Prodi berusaha menghasilkan lulusan sarjana yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Mandarin baik lisan maupun tulis yang setara dengan HSK level 4 dan HSKK tingkat menengah. Tidak hanya itu, sarjana yang dihasilkan juga mampu mengalihbahasakan secara lisan dan tulis, dari bahasa Mandarin ke bahasa Indonesia dan juga sebaliknya, dalam bidang bisnis dan budaya. Secara umum mereka juga mampu mengembangkan usaha kreatif dan sekaligus mampu melakukan transfer ilmu dan kemahiran bahasa Mandarin kepada objek ajar pada tingkat pemula secara baik dan profesional.